BeritaBISNIS

Pengelolaan Pembiayaan Menjadi Bagian dari Strategi Atasi Pandemi

Hasanah.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat postur keuangan negara pada APBN, khususnya penerimaan negara turun namun belanja negara meningkat. Hal ini berimplikasi terhadap pelebaran defisit APBN hingga 6,34%. Untuk itu, perlu diperhitungkan pembiayaan sebagai respons cepat pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Hal ini disampaikannya dalam acara Investor Gathering virtual yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) sebagai apresiasi untuk para Mitra Distribusi dan Mitra Penerbit baik Surat Berharga Negara (SBN) maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Kamis (17/12).

Kemenkeu berhasil menerbitkan Surat Utang untuk pembiayaan meski kondisi pasar bergerak dinamis dan volatile karena pandemi Covid ini. Pemerintah Indonesia berhasil menjual obligasi US$4,3 miliar dalam jangka waktu 10, 30, dan 50 tahun. Pemerintah juga melakukan penerbitan green investment dengan pencapaian kupon terendah tenor 5 dan 10 tahun untuk sukuk global dan penerbitan sukuk global RI pertama untuk tenor 30 tahun dengan kupon terendah. Selain itu, pemerintah juga berhasil menerbitkan Samurai Bond sebagai sovereign pertama di pasar Jepang.

1 2Next page
Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock