“Ketika mengantar handuk bersih, dia ada di sana. Saya pura-pura jatuhin HP. Dia langsung nengok, nyamperin. Dari situ kita foto bareng, lalu saya bilang tolong jangan kasih tahu manajerku soalnya nanti saya dipecat,” ungkap Alblen sambil tertawa mengingat kejadian itu.
Sudah bosan bekerja serabutan, Alblen kemudian berhenti bekerja dari hotel. Ia mencari peruntungan dengan merintis bisnis bersama sang istri, Jessica. Alblen melihat potensi di bidang jasa cleaning service.
Pada saat itu masyarakat Australia banyak yang membutuhkan pekerja untuk membersihkan rumah. Ia pun menjalankan bisnis tersebut dan mulai mencari klien. Awalnya, Alblen bekerja membersihkan rumah-rumah klien bersama sang istri. Dalam beberapa bulan, ia sudah mendapatkan 30 klien langganan.
“Akhirnya saya cari klien besar yang punya gedung besar. Lalu dapat dari dari 5 restoran bisa sampai ke 30 restoran, lalu dapat sekolah, dan lain-lain,” bebernya.
Alblen yang semula tak punya karyawan kini mampu memperkerjakan banyak orang dari berbagai negara yang sedang menetap di Australia. Ia sukses menggeluti bisnis cleaning service hingga saat ini.