Kemudian, pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) pun harus diinformasikan kepada masyarakat. Pun demikian dengan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
“Ketiga hal tersebut harus diinformasikan dan dikomunikiasikan dengan baik kepada masyarakat. Karena sebelum vaksin ditemukan, kedisiplinan masyarakat menjadi penting dalam penanganan COVID-19,” katanya.
Setiawan pun mengatakan, Divisi Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 se-Jabar perlu memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Tujuannya supaya masyarakat Jabar menerima dan memahami informasi yang disampaikan.
“Peran tekonologi selama ini harus kita manfaatkan. Dan saya rasa Jawa Barat dan seluruh kabupaten/kota sudah memanfaatkan. Tinggal bagaimana sekarang mengoptimalkan peran teknologi ini,” ucapnya.
Manajemen komunikasi publik yang baik juga mesti dimiliki Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jabar. Terutama dalam menyosialisasikan Gerakan Silih Tulungan sebagai gerakan untuk memulihkan ekonomi Jabar.