Pergerakan Kolektif dari Seniman Diperlukan dalam Mengkritik Rezim Sekarang

HASANAH.ID – NASIONAL. Para seniman kini masih berada dalam lingkup obrolan mengenai etika dan estetika terlebih dahulu dalam Pemilu 2024. Pegiat Seni, Irwan mengatakan bahwa sebenarnya hal tersebut tidak perlu diperdebatkan karena etika dan estetika selalu berjalan beriringan pada Selasa, (13/2/2024) di Studio Hanafi, Kota Depok.
Irwan mengatakan bahwa pembodohan mengenai etika dan estetika di lapangan sudah terjadi. Lima tahun sekali rakyat selalu diberi politik uang hingga memecah belah.
“Kita jangan ngomongin sosial media mengenai terjadinya pembodohan etika dan estetika, di lapangan langsung saja sudah terjadi,” ujarnya langsung.
Ia mengkhawatirkan bahwa seniman yang bergerak dalam sensibility akan mata rasa mengenai persoalan yang terstruktural. Pembodohan tersebut membuat ruang eksklusif di mana harusnya tidak terjadi di kalangan seniman.
Namun, menurut Irwan hak tersebut masih ada harapan dengan membuat gerakan kolektif dari seniman dalam mengkritik persoalan struktural. Hal tersebut bukan bersifat depresif.
“Apa kita akan diam aja pada pembodohan ini? Saya rasa manifesto merupakan membangkitkan rasa dari kematiannya,” kata Irwan. (Syifa)***