Baca Juga: Masuki Musim Kemarau, DPRD Jabar Iis Turniasih Ingatkan Masyarakat
“Pada rapat bersama Bapak Presiden, Wakil Presiden, Menko, dan beberapa menteri, kami membahas antisipasi dan kesiapan menghadapi ancaman El Nino yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus-September,” kata Dwikorita.
Lebih lanjut, Dwikorita mengungkapkan bahwa intensitas El Nino kali ini berada pada level lemah hingga moderat, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi ketersediaan air dan produktivitas pangan.
Baca Juga: BMKG: Waspada Dampak La Nina di Bulan Oktober-November
Dwikorita juga menjelaskan bahwa Indonesia masih diuntungkan oleh topografi pegunungan, sehingga kekeringan ekstrem akibat El Nino tidak akan terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
“Meskipun mungkin ada satu wilayah yang mengalami kekeringan, tetangganya bisa mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi. Artinya, tidak seluruh wilayah secara serentak mengalami kekeringan. Ada juga wilayah yang mengalami bencana hidrometeorologi basah,” ungkap Dwikorita.