Capres Joko Widodo (Jokowi) sepertinya harus menyiapkan strategi khusus terkait keseriusan kubu Prabowo Subianto yang menyasar Jawa Tengah untuk Pilpres 2019. Provinsi Jateng sampai saat ini dipercaya sebagai lumbung suara Jokowi.
Kubu Prabowo tidak main-main. Mereka mendirikan ‘pos pertempuran’ di Kota Solo. Solo diyakini berada dalam posisi sentral di Jateng secara politik.
“Atas pertimbangan itu (kalkulasi politik) secara nasional, maka perlu segera dibangun posko pertempuran berada di tengah-tengah kancah pertempurannya (Pulau Jawa), dan tengah-tengahnya itu Solo,” kata Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi DIY, Dharma Setiawan , Senin (10/12).
Mengapa Jateng menjadi rebutan perolehan suara Jokowi dan Prabowo? Secara nasional, Jateng menyumbang 27.430.269 pemilih pada Pemilu 2019, yang menempatkannya di posisi ketiga di bawah Jabar (32.636.846) dan Jatim (30.554.761). Terlebih, perolehan suara Sudirman Said di Pilgub Jateng yang diusung parpol koalisi Prabowo (kecuali PKB) ‘hanya’ terpaut 17,56 persen dari Ganjar Pranowo yang diusung parpol pro-Jokowi.