Ia juga menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan perempuan untuk mengatasi berbagai masalah sosial, seperti stunting, kekerasan dalam rumah tangga, dan pernikahan dini.
“Melalui penguatan peran perempuan, kita membangun keluarga yang lebih tangguh dan sehat, yang menjadi fondasi utama kemajuan daerah,” tambah Yudia.
Desa Kutamandiri dipilih sebagai lokasi pelaksanaan P2WKSS, dengan fokus pada pemberdayaan 100 Kepala Keluarga Binaan. Kaum perempuan di desa tersebut dilibatkan dalam berbagai program pelatihan, mulai dari keterampilan ekonomi seperti industri kreatif hingga pengembangan usaha kecil. Infrastruktur juga ditingkatkan, termasuk penyediaan air bersih, pembangunan rumah sehat, dan fasilitas Posyandu.
Untuk mendukung keberlanjutan program, aplikasi digital Wanoja digunakan sebagai alat pemantau perkembangan secara real-time. Aplikasi ini memfasilitasi evaluasi terhadap dampak program di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, sehingga memastikan bahwa pemberdayaan perempuan memberikan manfaat yang nyata.