
“Jadi belum menjadi sebuah keputusan final pemerintah. Ketika Presiden melihat alternatif kebijakan lain, maka usulan itu tidak ditetapkan menjadi keputusan final,” katanya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin itu meminta oposisi tidak usah menggoreng-goreng isu yang sebenarnya tidak ada.
“Jadi sebenarnya tidak ada persoalan yang patut menjadi ‘gorengan’ politik mereka yang berada di kubu luar pemerintahan,” ucap Arsul.
Maju-mundur rencana kenaikan BBM itu diawali dengan informasi bahwa BBM akan naik, diperoleh detikFinance sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu (10//10) kemarin. Pukul 17.00 WIB, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan kenaikan harga BBM batal dieksekusi kemarin.
“Sesuai arahan Bapak Presiden rencana kenaikan harga Premium di Jamali (Jawa Madura Bali) menjadi Rp 7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp 6.900, secepatnya pukul 18.00 hari ini, agar ditunda,” kata Jonan, Rabu (10/10) kemarin. news.detik.com