Raden Muhammad Fathurahmat Raih Emas di Para Balap Sepeda Track PEPARNAS XVII

Mufti mengaku baru empat bulan menjalani peran sebagai pilot. Meski pernah melihat balapan serupa di Asian Para Games 2018, ini pertama kalinya dia benar-benar berperan sebagai pilot.
Tantangan terbesar adalah membangun chemistry antara keduanya. Sebagai pilot, Mufti harus memastikan bahwa irama kayuhan pedal selaras dengan Fathurahmat, yang tak dapat melihat arahan jalur di depannya.
“Hambatan terbesar adalah chemistry. Tapi karena kami selalu bersama, bahkan sekamar, lama-lama chemistry itu terbentuk,” ujar Mufti saat konferensi pers di Royal Surakarta Heritage, Kamis (10/10/2024).
Menurut Mufti, komunikasi yang baik menjadi kunci keberhasilan mereka di lintasan. Bahkan, keduanya tak segan untuk berdiskusi jika ada sesuatu yang dirasa kurang saat balapan berlangsung. Mufti juga menyebut bahwa mengendalikan sepeda tandem memerlukan keterampilan khusus, terutama saat harus melakukan manuver di tikungan.
Baca Juga: Fasilitas Transportasi PEPARNAS XVII Sudah Maksimal Sejak Awal
Meski baru beberapa bulan menjadi pilot, Mufti bukanlah sosok asing di dunia sepeda. Atlet berusia 28 tahun ini telah aktif sebagai atlet sepeda sejak enam tahun lalu dan tergabung dalam komunitas Hoeis Cycling. Awalnya, Mufti merupakan atlet atletik, namun kemudian tertarik mengikuti balap sepeda setelah berkenalan dengan pelatih yang juga menekuni cabang tersebut.