Ratusan Penari Gen Z Ramaikan Jaipongan Massal, Bupati Sumedang: Budaya Kita Tidak Kalah

Hasanah.id – Semarak budaya Sunda menggema di GOR Tadjimalela, Jumat (18/4), saat ratusan penari muda tampil dalam perhelatan “Workshop dan Launching Musik dan Karya Jaipong Ronggeng Sa-Dunya”. Acara yang digagas Forum Jaipongan Sumedang ini menghadirkan 282 penari dari 16 sanggar tari se-Kabupaten Sumedang, mayoritas berasal dari kalangan Gen Z.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir hadir langsung menyaksikan penampilan kolosal tersebut. Ia tak menyembunyikan kekagumannya atas antusiasme para pelajar yang memilih menari Jaipongan ketimbang hanyut dalam budaya populer luar negeri.
“Saya sangat bahagia. Ini membuktikan bahwa generasi Z Sumedang tidak melupakan akar budayanya. Kekhawatiran bahwa anak muda lebih menyukai budaya asing ternyata tidak terbukti di sini,” ujar Bupati Dony.
Lebih dari sekadar pertunjukan, kegiatan ini juga menjadi momentum kebangkitan seni lokal. Menurut Bupati, kegiatan seni kolektif seperti ini adalah ruang strategis untuk memperkuat identitas daerah sekaligus menyatukan ide dan kreativitas lintas sanggar.
“Forum Jaipongan Sumedang berhasil mempertemukan para pelaku seni, menghadirkan semangat kebersamaan, dan melahirkan karya baru yang bisa mendunia. Ini sangat inspiratif,” ungkapnya.
Tak hanya menyoroti potensi seniman muda, Bupati juga menekankan pentingnya narasi sejarah dalam seni tradisional. Ia menyebut sosok Ratu Ratna Inten Dewi Nawang Wulan sebagai inspirasi utama dalam karya yang ditampilkan malam itu.
“Melalui seni, kita bisa memperkenalkan kembali tokoh-tokoh sejarah Sumedang kepada generasi muda. Ini penting agar budaya tak sekadar dikenang, tapi benar-benar hidup dalam keseharian masyarakat,” tegasnya.
Sebagai penutup, Bupati mengungkapkan bahwa para penari yang tampil hari ini juga direncanakan ambil bagian dalam pertunjukan kolosal pada puncak perayaan Hari Jadi Sumedang, 25 April mendatang.
“Potensi dan bakat sudah ada, wadahnya juga tersedia. Tinggal kita dorong terus agar seni tradisional ini tidak hanya lestari, tapi juga berkembang dan menginspirasi dunia,” pungkasnya.