Media arus utama dinilai berperan penting meredam isu hoaks yang beredar di ruang publik. Termasuk terhadap kinerja pemerintah. Ini penting, agar kepercayaan masyarakat terhadap media tidak pudar.
Hal ini diingatkan Wakil Ketua Dewan Pers, Ahmad Djauhar. Di era sekarang, ujarnya, ujarnya, arus informasi begitu deras. Di antaranya lewat konten-konten media sosial. Sayangnya, isu yang beredar tak selalu layak dikonsumsi.
“Media sosial ikut bermain dalam pemberitaan. Tapi tak menganut prinsip jurnalisme,” kata Djauhar, dalam diskusi “Empat Tahun Kinerja Pemerintah dan Obyektifitas Pers” di Kopi Politik, Jakarta, kemarin.
Dengan banjirnya informasi, lanjutnya, masyarakat akan hanyut dalam isu-isu yang sebetulnya tak berlandaskan fakta. Bahkan cenderung menjurus pada berita bohong. Di sinilah kewajiban media meluruskannya.
Caranya, dengan memilih serta memilah informasi yang sekiranya pantas dan layak untuk publik. Jangan sampai, kabar-kabar kebablasan malah jadi berita. “Para penyebar hoaks menjadi penumpang gelap yang memanfaatkan derasnya informasi,” ujar Djauhar.