
HASANAH.ID – NASIONAL. Rina Mardiana, Akademisi dari Pusat Studi Agraria IPB University, mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh warga Rempang akibat proyek Strategis Nasional (PSN) pada Jumat, (21/6/2024).
Menurut Rina, PSN Rempang memiliki masalah agraria yang kompleks dan berlarut-larut. Konflik ini telah direncanakan sejak lama, tepatnya sejak tahun 2004, ketika Pulau Rempang direncanakan menjadi kawasan perdagangan, jasa, dan pariwisata terpadu dengan investasi ekonomi dan lapangan kerja.
Namun, Rina menjelaskan bahwa fakta di lapangan berbeda dengan klaim yang disampaikan oleh pihak terkait.
“Ketika saya datang ke Rempang, janji-janji relokasi dan pembangunan rumah yang layak bagi masyarakat belum terwujud. Saya meragukan kemampuan untuk membangun pemukiman bagi 900 warga yang mayoritas adalah nelayan,” ungkapnya.
Rina juga mencatat bahwa warga yang dipindahkan ke Batam menghadapi kesulitan dalam mencari nafkah. Fakta di lapangan sangat berbeda dengan informasi yang tersebar di internet dan media massa. Dia merasa penasaran setelah membaca berita dari berbagai sumber, karena semua berita itu tidak mencerminkan keadaan sebenarnya di lapangan.