“Untuk menutupi defisit yang terjadi, PTPN VIII melakukan pinjaman ke berbagai pihak. Namun pinjaman ini kini menjadi beban sehingga kini PTPN VIII sudah tidak bisa lagi mendapatkan pinjaman. Memang ada pemikiran untuk menjual sebagian asset, namun proses itu memerlukan prosedur dan tahapan yang tidak mudah,”pungkasnya.
Page 3 of 3