Serangan Israel di Gaza Tewaskan Enam Anak Saat Ambil Air

Pembicaraan tidak langsung yang membahas usulan gencatan senjata selama 60 hari yang dimediasi Amerika Serikat masih berlanjut di Doha. Namun, harapan yang sempat tumbuh pekan lalu untuk mencapai kata sepakat kini mulai memudar karena kedua belah pihak saling menuduh satu sama lain bersikap keras kepala.
Dalam video yang diunggah melalui Telegram pada Minggu, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tetap berpegang pada tuntutan utamanya: membebaskan semua sandera yang masih ditahan di Gaza, menumpas Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel di masa depan. Perang ini sendiri pecah pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok militan yang dipimpin Hamas melancarkan serangan ke Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 sandera ke Gaza.
Dari 50 sandera yang masih tertinggal, setidaknya 20 orang diyakini masih hidup. Para keluarga sandera pun berkumpul di depan kantor Netanyahu di Yerusalem untuk mendesak agar kesepakatan segera dicapai.
“Mayoritas rakyat Israel sudah bersuara dengan jelas. Kami ingin kesepakatan segera tercapai, meski berarti mengakhiri perang ini sekarang juga,” kata Jon Polin, ayah Hersh Goldberg-Polin, salah satu sandera Hamas yang ditawan di terowongan Gaza dan tewas pada Agustus 2024.