Para janda di Pedukuhan Kalangbangi Wetan ini terdiri janda cerai, mati, atau ditinggal pergi tanpa status yang pasti.
Salah seorang tokoh wanita janda di kampung itu, Damayanti (38), mengatakan, bahwa dirinya sudah dua kali cerai dan sudah satu tahun menjanda.
Damayanti sehari-harinya usaha wiraswasta batu alam, tampak memiliki mobil tiga, truk, rumah besar yang nyaman, dsb.
Dikatakan, di lingkungannya terdapat 73 kepala keluarga, dimana janda ada 26 orang, per Oktober 2021.
Menurut Damayanti, para janda di lingkungannya ada yang mencari nafkah sebagai petani, buruh, dsb. Mereka pun rata-rata sudah mendapat bantuan pemerintah.
Damayanti mengatakan, para janda ini umumnya mencari nafkah dengan banting tulang, termasuk janda muda, misalnya jualan mie ayam, buruh tani, dsb.
Menurut Damayanti, ketika ada kerja bakti, hajatan, dll, para ibu ibu atau janda tersebut tetap ikut seperti biasa normal.
Disebutkan, walau mereka adalah para janda, namun mereka mentaati norma norma yang berlaku, bekerja keras, untuk kehidupannya.
Ketika ditanya oleh YouTubernya, apakah mengetahui kampung ini disebut kampung janda ? dijawab Damayanti, “Nggak apa-apa sih, memang karena di sini banyak janda,” ujarnya.
Damayanti juga mengatakan tidak bersedih karena yakin suatu saat akan mendapat jodoh lagi. **