Ia menerangkan, sorawatu akan menghasilkan nada pentatonis yang unik dan mengalir saat pemainnya dalam keadaan tenang dan fokus.
“Gamelan sorawatu ini sudah kita launching atau dipopulerkan pada Festival Kawin Batu Majalengka yang ke tiga, tepatnya di tahun 2019,” terangnya.
Gamelan sorawatu juga membawa pesan khusus seputar alam dan lingkungan khususnya di wilayah Majalengka.
Baron menambahkan, batu sebagai bahan utama alat musik tradisional tersebut cukup membawa inspirasi terciptanya alat musik tersebut. Karena itu, melalui alunannya sorawatu diharapkan menjadi pengingat agar manusia bisa menjaga alam serta kesenian tradisional di sekitarnya.
Bagi kalian yang penasaran akan kemerduan dari Gamelan batu silahkan bisa langsung ke Kampung Girimukti, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka Jawa Barat.