Hasanah.id – Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirimkan surat ke Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi ihwal dugaan adanya orang pada lingkaran istana yang ingin mengambil alih pucuk kepemimpinan partainya. Namun pihak Istana memastikan tidak akan membalas surat permintaan klarifikasi yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan bahwa perihal anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai merupakan urusan internal partai. Akan tetapi, surat klarifikasi tersebut berkaitan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Istana. Terlebih Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diduga terlibat dalam upaya kudeta AHY.
“Izin Prof Pratik. Sepakat, soal yang kaitannya dengan AD/ART partai itu urusan kami. Tapi ini juga kan berkaitan dengan ‘AD/ART Negara/Istana’,” kata Jansen melalui akun Twitter, Kamis (4/2/2021).
Lebih lanjut, dia mempertanyakan apakah tindakan yang dilakukan Moeldoko diketahui oleh Presiden Jokowi atau tidak. “Sebagai pembantu Presiden yang dilakukan Pak Mul [Moeldoko] Presiden tahu tidak? Boleh tidak? dan lain-lain yang telah kami sampaikan dalam surat. Jangan nanti pejabat lain ngikuti,” ujarnya.