“Siang ini akan kita bahas bagaimana melibatkan UMKM dalam rantai pasoknya. Termasuk melibatkan instansi penyedia tempat atau bahan, seperti yang sudah dilakukan di Lanud Husein Sastranegara,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa satu dapur mampu memproduksi hingga 3.500 porsi setiap hari. Di wilayah Arcamanik, misalnya, terdapat 10-12 orang yang bertugas, dengan kemungkinan menambah tenaga kerja dari warga sekitar setelah mereka mendapatkan pelatihan.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Satana, mengungkapkan bahwa program ini terus berkembang.
Tahap kedua melibatkan 26 sekolah di lima kecamatan, termasuk untuk pertama kalinya menyasar jenjang TK dengan jumlah 113 siswa. Rencananya, setelah Lebaran, program ini akan diperluas ke Kecamatan Lengkong dengan target mencakup 30 persen dari total siswa di Kota Bandung pada tahun ini.
“Jika total siswa SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, ada 330.000 orang, maka target 20 persen adalah sekitar 60.000 siswa. Kami optimistis program ini dapat berkembang secara bertahap,” ujar Tantan.