Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menawarkan Gerakan Emas sebagai pengganti Revolusi Putih yang berfokus pada pemberian susu bagi ibu dan anak. Merespons Prabowo, kubu Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin menyorongkan program ‘Manusia Indonesia Unggul’.
“Di Tim Jokowi-KH Ma’ruf ini bahwa gerakan membangun manusia Indonesia yang unggul, unggul itu harus komprehensif. Tidak boleh hanya satu bagian saja mulai dari kita harus memperhatikan dan fokus bagaimana mengurangi stunting, gagal tumbuh, ini salah satu yang kita lakukan,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Rabu (17/10/2018).
Gerakan Emas yang digadang Prabowo-Sandiaga juga dimaksudkan untuk mengurangi stunting. Pemberian protein, khususnya susu, menjadi prioritas pada program ini. Menurut Karding, susu saja tidak cukup bagi perkembangan manusia.
“Penting untuk mempercepat memberikan jaminan gizi sejak dalam kandungan. Pola asuh keluarga harus kita perbaiki, memperbaiki fasilitas air bersih, sanitasi dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Di samping itu, reformasi kesehatan kita perlu diperbaiki,” ucap politikus PKB itu.
“Apa yang bisa kita lakukan, pertama harus ada program promotif atau preventif pembudayaan hidup sehat dalam masyarakat kita, itu penting. Kemudian juga pengawasan kualitas obat yang dikonsumsi masyarakat,” imbuh Karding.
Fasilitas yang memadai dinilai menjadi salah satu unsur untuk membentuk manusia unggul. Sehingga menurut Karding, sekadar susu dan bagi-bagi makanan tak bisa dianggap sebagai program yang komprehensif.
“Percepatan pemerataan infrastruktur dasar, apa sanitasi, kemudian rumah tangga yang sehat memiliki jamban, warga miskin juga harus dijamin. Aksesnya ke seluruh pelosok urusan kesehatan, seperti KIS. Pemerataan fasilitas dan pemerataan pelayanan kesehatan baik di daerah tertinggal terdepan, dan terluar,” jelasnya.
Karding mengatakan membentuk generasi yang unggul tidak bisa parsial dalam penanganannya. Semua unsur harus dilakukan secara integratif serta komprehensif. Itulah yang menurutnya tengah dilakukan Jokowi saat ini.
“Harus komprehensif dalam bicara soal generasi. Kalau kita kasih makan, asupan saja tapi sistem kesehatan nggak dipikirkan ya nggak bisa. Makanya saya bilang temen-temen di sana itu orang-orang teoritis, yang kurang memahami lapangan,” sebut Karding.
BPN Prabowo-Sandiaga mengungkap program Revolusi Putih diganti dengan Gerakan Emas. Orientasi dari program ini adalah pemenuhan protein yang melibatkan masyarakat, termasuk soal pemberian susu kepada anak.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyebut, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak anak yang kurang gizi. Untuk itu, ia menilai pentingnya ‘Gerakan Emas’ yang merupakan program gerakan emak-emak dan anak minum susu serta asupan protein lainnya.
“4 tahun Pak Jokowi memimpin Indonesia, 1 dari 3 anak Indonesia itu gagal tumbuh. Lalu apa yang dilakukan pemerintah Jokowi? Nggak ada kan, Jangan sibuk pencitraan tapi SDM (sumber daya manusia) kita terancam karena gagal tumbuh,” ujar Andre kepada wartawan, Rabu (17/10). news.detik.com