Sebagai bentuk permohonan maaf, La Nyalla mengatakan dirinya akan menyebar luaskan perihal informasi tidak adanya relevansi antara Jokowi dengan PKI.
“Oh saya sudah keliling, kita sudah keliling, dengan saya memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI. Saya yang minta maaf, bahwa saya yang sebarkan isu PKI itu,” kata La Nyalla, Selasa (11/12/2018).
Ia menegaskan, penyebaran isu PKI tersebut ia embuskan lantaran saat itu ia merupakan pihak oposisi Jokowi dalam Pilpres 2014. Saat itu, La Nyalla mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.
Setelah beralih haluan ke Jokowi, La Nyalla meyakini perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 di Jawa Timur di atas 70 persen.
“Pokoknya Pak Jokowi menang di Jawa Timur. Kalau dulu menangnya 800 ribu, kalau sekarang lebih jauh lagi. Targetnya saya, Pak Jokowi harus menang di atas 70 persen. Orang Madura itu dulu milih Prabowo karena enggak ngerti, dikira Pak Jokowi ini PKI,” ujarnya. LIPUTAN6.
Sebagai bentuk permohonan maaf, La Nyalla mengatakan dirinya akan menyebar luaskan perihal informasi tidak adanya relevansi antara Jokowi dengan PKI.
“Oh saya sudah keliling, kita sudah keliling, dengan saya memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI. Saya yang minta maaf, bahwa saya yang sebarkan isu PKI itu,” kata La Nyalla, Selasa (11/12/2018).
Ia menegaskan, penyebaran isu PKI tersebut ia embuskan lantaran saat itu ia merupakan pihak oposisi Jokowi dalam Pilpres 2014. Saat itu, La Nyalla mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.
Setelah beralih haluan ke Jokowi, La Nyalla meyakini perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 di Jawa Timur di atas 70 persen.
“Pokoknya Pak Jokowi menang di Jawa Timur. Kalau dulu menangnya 800 ribu, kalau sekarang lebih jauh lagi. Targetnya saya, Pak Jokowi harus menang di atas 70 persen. Orang Madura itu dulu milih Prabowo karena enggak ngerti, dikira Pak Jokowi ini PKI,” ujarnya. LIPUTAN6.