Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap memberantas kemiskinan dengan berbagai program inovatif berbasis desa dan menggunakan pendekatan digital.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat melansir bahwa per Maret 2019 angka kemiskinan di Jabar telah menurun. Ini menjadi catatan positif bagi kepemimpinan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang menjabat belum genap setahun.
Berdasarkan data BPS, per Maret 2019 tercatat ada 3,4 juta jiwa warga miskin dari total total penduduk 25,1 jiwa atau 6,91 persennya. Periode yang sama pada tahun lalu, jumlah warga miskin tercatat 3,61 juta jiwa atau 7,45 persen dari total populasi.
“Angkanya masih di bawah angka nasional yang 9,41 persen. Jumlah penduduk Jabar terbanyak di Indonesia, tapi angka kemiskinannya nomor tiga. Penilaian objektifnya seperti itu saya kira,” ucap Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar, Hermansyah, Rabu (17/7).
Masih menurut BPS, jumlah warga miskin di perkotaan per Maret 2019 turun menjadi 2,268 juta jiwa, dari dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2,327 juta jiwa. Sementara warga miskin di perdesaan juga turun dari asalnya 1,13 juta jiwa menjadi 1,287 juta jiwa.