NASIONAL

TNI di Kampus, TB Hasanuddin: Jangan Ulangi Sejarah

Hasanah.id – Isu kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di lingkungan kampus kembali mengemuka dan menuai sorotan publik. Kali ini, suara tegas datang dari Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin. Politikus senior dari PDI Perjuangan itu menyampaikan kekhawatirannya terhadap kecenderungan militer yang kembali muncul di ruang-ruang akademik.

“Sudah saatnya kita tinggalkan praktik-praktik masa lalu yang menempatkan kampus sebagai arena tekanan. TNI punya mandat jelas sebagai alat pertahanan negara, bukan alat penekan dalam ruang intelektual,” ujar purnawirawan jenderal bintang dua itu dalam pernyataannya pada Senin (21/4/2025).

Menurut TB Hasanuddin, kehadiran TNI di kampus bukan hanya problematik secara hukum, tetapi juga bertentangan dengan semangat reformasi dan prinsip-prinsip kebebasan akademik yang telah diperjuangkan selama ini. Ia menegaskan bahwa kampus adalah tempat tumbuhnya nalar kritis, bukan ladang manuver kekuatan bersenjata.

“Perguruan tinggi bukan medan tempur. Itu adalah ruang suci bagi ilmu pengetahuan dan kebebasan berpikir. Kalau TNI hadir dengan cara yang menimbulkan rasa takut, itu bisa mencederai roh kebebasan akademik,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah secara eksplisit menjamin kebebasan akademik bagi seluruh sivitas kampus. Karena itu, segala bentuk intervensi yang berpotensi merusak independensi dunia akademik harus ditolak tegas.

TB Hasanuddin juga menggarisbawahi tanggung jawab moral dan institusional para pimpinan perguruan tinggi. Menurutnya, mereka harus berdiri di garda depan dalam menjaga kampus dari infiltrasi yang bisa mengancam integritas ilmiah.

“Rektor dan seluruh jajaran kampus harus menjamin bahwa ruang-ruang akademik tetap steril dari tekanan eksternal, apalagi dari aparat bersenjata. Kampus bukan tempat bagi intimidasi berkedok pengamanan,” tegasnya.

Sebelumnya, jagat maya dihebohkan oleh laporan kehadiran aparat TNI di kawasan Universitas Indonesia (UI) saat berlangsungnya acara konsolidasi mahasiswa yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pihak Rektorat UI buru-buru memberi klarifikasi.

Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, memastikan bahwa pihak universitas tidak pernah mengundang TNI dalam kegiatan mahasiswa tersebut. “Kami tegaskan, Rektorat UI tidak pernah mengundang unsur militer ke acara konsolidasi mahasiswa di Pusgiwa,” ujarnya.

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock