Serangan ini menciptakan ketakutan yang luar biasa di kalangan guru dan tenaga medis lainnya. Akibatnya, permintaan evakuasi datang dari berbagai distrik di Yahukimo, termasuk Distrik Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Disteik, Walma, dan Kabiyanggama. Banyak dari mereka tak ingin bernasib sama dengan rekan-rekan mereka yang telah gugur.
Zet Saalino, pengurus Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua, mengungkapkan bahwa beberapa di antara korban selamat adalah warga Toraja. Ia pun segera mengunjungi mereka di Mess Advent Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.
“Informasi yang saya dapat, 38 orang sudah diterbangkan ke Jayapura, sementara delapan lainnya masih berada di Wamena,” ujar Zet.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom, menyatakan dalam siaran pers, “Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini dan telah membunuh enam guru serta tenaga medis. Kami juga membakar rumah-rumah agen intelijen.”