Internasional

Trump Prediksi Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan

HASANAH.ID – Peluang tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dinilai terbuka lebar dalam waktu dekat, sebagaimana disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pernyataan itu muncul setelah Hamas disebut memberikan respons positif terhadap proposal yang diajukan oleh pemerintah AS.

Saat berbicara dengan wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One, Trump menegaskan optimismenya mengenai potensi kesepakatan tersebut.

“Kesepakatan gencatan senjata di Gaza bisa saja terjadi pekan depan,” ujar Trump seperti dikutip dari Antara, Minggu (6/7/2025).

Namun Trump juga mengakui belum memperoleh perkembangan terbaru terkait status negosiasi. Menurut laporan Arab News, perundingan tersebut masih berjalan tanpa kejelasan laporan terakhir yang diterima Gedung Putih.

Sikap positif telah disampaikan Hamas kepada mediator Mesir dan Qatar. Kelompok perlawanan Palestina itu menegaskan kesiapannya untuk segera membuka perundingan tentang pelaksanaan gencatan senjata. Seorang pejabat Hamas mengungkapkan bahwa mereka meminta adanya jaminan terkait penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza serta penghentian serangan secara permanen.

Lebih lanjut, Trump dikabarkan telah menyampaikan komitmennya mengenai kemungkinan perpanjangan periode gencatan senjata awal yang direncanakan selama 60 hari, apabila diperlukan untuk menjaga stabilitas kawasan.

Kekerasan bersenjata di Gaza, di sisi lain, masih terus berlangsung meskipun upaya diplomasi digenjot. Pada Jumat (4/7/2025), setidaknya 20 warga Palestina dilaporkan tewas ketika berupaya mendapatkan bantuan di Khan Younis, sebagaimana diinformasikan pejabat di Rumah Sakit Nasser. PBB menambahkan bahwa sebanyak 613 warga Palestina terbunuh saat mencoba memperoleh makanan dalam satu bulan terakhir.

Selain itu, serangan udara Israel di kawasan Muwasi juga menyebabkan 15 korban jiwa, termasuk delapan perempuan dan satu anak, menurut laporan rumah sakit setempat. Terkait insiden ini, militer Israel menyatakan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Perang di Jalur Gaza sendiri bermula sejak 7 Oktober 2023 ketika pejuang Hamas melancarkan serangan ke wilayah Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya. Sementara itu, otoritas kesehatan di Gaza mencatat lebih dari 57.000 warga Palestina telah menjadi korban tewas akibat serangan Israel.

Seruan gencatan senjata terus digaungkan oleh komunitas internasional. Namun di tengah tekanan global tersebut, Israel tetap melanjutkan serangan militernya di Gaza. Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Gaza. Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresi di Jalur Gaza.

Back to top button