Internasional

Trump Ungkap Gagasan Freedom Zone di Gaza, Picu Kecaman Global

Gagasan ini sebenarnya bukan hal baru. Pada Februari 2025, Trump pertama kali menyuarakan keinginan tersebut. Ia bahkan menyebut ingin membangun kembali Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera-nya Timur Tengah.” Saat itu, ia juga terang-terangan menyatakan keinginannya untuk merelokasi penduduk Palestina ke negara lain.

Namun, pernyataan Trump itu memicu kecaman internasional, termasuk dari rakyat Palestina, negara-negara Arab, serta PBB, karena dinilai sebagai upaya yang mengarah pada pembersihan etnis. Banyak pihak menilai rencana ini tidak menghargai hak rakyat Palestina atas tanah mereka sendiri.

Dalam kesempatan berbeda, Trump mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan menjadi pelopor dalam pembangunan kembali Gaza. Ia menyampaikan bahwa pembangunan itu bertujuan untuk “menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan tanpa batas” bagi masyarakat di wilayah tersebut. Baginya, Gaza adalah potensi besar di sektor properti.

“Semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki sebidang tanah itu, mengembangkan, dan menciptakan ribuan lapangan kerja dengan sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.

Previous page 1 2 3Next page