Dalam aksi ini, Rektor UII Fathul Wahid menyuarakan penolakannya melalui puisi berjudul “Kami Malu Pak Dirman” yang menyinggung perjuangan Jenderal Soedirman dalam menjaga demokrasi dan mengkritik upaya menghidupkan kembali dwifungsi TNI.
“Pak Dirman, kami takut langkahmu sia-sia. Kala cita-citamu ditikam dari dalam, bila mereka lupa bahwa negeri ini harus dipimpin oleh suara rakyat sendiri,” ujar Fathul saat membacakan puisinya.
Aksi tersebut mendapatkan apresiasi meriah dari peserta. Beberapa dari mereka bahkan mempertanyakan ketidakhadiran Rektor UGM, Ova Emilia. Sekretaris Universitas UGM Andi Sandi Antonius menjelaskan bahwa Ova saat itu sedang berada di Jakarta untuk menghadiri pertemuan dengan Majelis Wali Amanat kampus.
“Kalau undangan secara resmi saya belum terima, hanya flyer yang disampaikan. Jadi, undangan itu ditujukan untuk mahasiswa dan dosen, tapi tidak spesifik untuk ibu rektor,” kata Andi Sandi.