Ditempat sama, Owner UMKM Azura Baby And Kids, Sarah Camelia Putri memaparkan, awal mula memulai usaha ini saat ia merasa kesulitan dalam mencari pakaian bayi untuk anak laki-lakinya. Beda dengan pakaian bayi perempuan, pakaian bayi laki-laki yang bereda di pasaran dianggap tak sesuai dengan selera mereka.
Dari pengalaman tersebut, mereka pun merintis usaha pakaian bayi laki-laki sejak 2015. Setelah berjalan sekitar empat tahun, saat ini mereka dapat menghasilkan omset sekitar Rp 300-500 juta per tahun, hasil dari penjualan sekitar 10 ribu potong pakaian.
“Dulu pada 2015 kami memulai usaha dari ruang mushala berukuran 2×2 meter. Alhamdulillah sejak 2018 usaha kami mulai stabil, dan sekarang kami memiliki 17 karyawan dan 20 penjahit di konveksi,” kata Sarah.
Dengan mengusung brand Azura Baby & Kids, produk pakaian khusus bayi laki-laki yang dihasilkan juga sudah bersertifikasi Standard Nasional Indonesia (SNI). Dari kapasitas produksi 10-20 ribu potong pakaian per tahun, sekitar 80 persen penjualan dilakukan secara daring (online).