Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, menyebut Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) anak kecil.
Hal itu disampaikan Arief saat ditanya wartawan soal kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipasangkan dengan AHY di Pilpres 2019. Menurutnya, AHY belum punya pengalaman politik yang cukup untuk menjadi cawapres.
Pernyataan Arief ini mendapat teguran keras dari Prabowo lewat surat. Dalam kopian surat yang beredar di kalangan wartawan, Prabowo menyatakan menyesal atas komentar Arief.
Pasalnya, saat ini Gerindra tengah mencoba melakukan penjajakan untuk membangun koalisi di Pilpres 2019 dengan Partai Demokrat. Apalagi rencananya Prabowo akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Selasa (24/7/2018) besok.
Berikut isi surat Prabowo kepada Arief Poyuono yang diterima wartawan, Senin (23/7/2018).
Saudara Arief Poyuono, saya sangat menyesal mendengar Anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan Partai Demokrat.
Pernyataan tersebut di luar wewenang Anda dan sangat tidak memiliki dasar. Dalam Rakornis per tanggal 11 April 2018, sudah saya katakan bahwa bagi Partai Gerindra dalam politik demi kepentingan yang lebih besar dan kepentingan negara, tidak ada yang tidak mungkin.
Saya tidak menganggap Saudara AHY seorang anak kecil. Pengalaman beliau selama di TNI dan juga sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukan beliau memiliki kapabilitas.
Apa pun yang terjadi ke depan ini jauh di luar wewenang Anda karena sudah saya tegaskan beberapa kali bahwa setiap pejabat hanya boleh berbicara di bidangnya masing-masing.
Masalah politik hanya satu pintu, yaitu Ketua Dewan Pembina atau yang ditunjuk langsung oleh Ketua Dewan Pembina dan pada umumnya yang sering ditunjuk langsung adalah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra.
Ini merupakan teguran, saya berharap Anda dapat membuat statement keterangan pers untuk mencabut pernyataan Anda dan juga menyampaikan permohonan maaf kepada Partai Demokrat.
Saya minta Anda juga berkonsultasi dengan Sekjen Partai Gerindra tentang hal ini. Saya kira perlu ada pelurusan karena kita dalam tahap-tahap yang sangat penting dalam menyusun rencana-rencana penyelamatan Bangsa Indonesia.
Sekali lagi saya berharap kepatuhan dan loyalitas Anda jika Anda memang setia kepada Partai Gerindra.
Jakarta, 23 Juli 2018
Prabowo Subianto
Ketua Dewan Pembina / Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya.