“Jadi, metode dalam pembelajaran Sekolah Lapang ini adalah kombinasi antara teori dan praktik pengembangan keterampilan dan pengamatan tanaman,” jelasnya.
“Hal terpenting adalah bagaimana Petani mau melaksanan apa yang disampaikan selama berada di Sekolah Lapang, dan terlihat mereka lebih bersemangat berkelompok, hingga pengetahuan dan keterampilan petani meningkat,” ungkap Ineu.
Dia menegaskan dengan hal ini tantangan bagi penyuluh ke depan yang semakin kompleks bisa dihadapi para penyuluh pertanian.
“Begitupun dengan petani, mereka harus mau dan mampu mengubah pola pikir serta sikapnya, sehingga mau menerima informasi maupun pengetahuan baru yang disampaikan penyuluh,” tegasnya.
Artinya lanjut Ineu, para petani harus mampu bersinergi semuanya hingga demikian adanya program Sekolah Lapang ini menjadi momentum untuk menghadapi segala tantangan kedepan,” tukasnya.***