JABAR

Warga Bogor Mengungsi Akibat Rangkaian Gempa di Sukabumi

Hasanah.id – Sepanjang hari Minggu (21/9/2025), wilayah Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat, diguncang serangkaian gempa bumi susulan. Pusat gempa yang berada di Sukabumi menimbulkan kepanikan di kalangan warga, terutama di Kabupaten Bogor. Akibatnya, sejumlah warga memilih mengungsi ke tenda-tenda darurat yang dibuat dari terpal sebagai langkah antisipasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan bahwa pengungsian terjadi di beberapa titik, seperti Desa Purwabakti di Kecamatan Pamijahan serta Desa Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang.

“Benar, warga mengungsi karena gempa terus terjadi. Mereka merasa lebih aman tinggal di luar rumah,” ujar Komandan Kompi BPBD Bogor, Jalaludin.

Menurut data dari BMKG yang diterima BPBD, dalam waktu sehari terjadi sekitar 50 kali gempa susulan.

“Frekuensi gempa cukup tinggi, jadi wajar kalau warga merasa khawatir,” tambah Jalaludin.

Hingga Minggu malam, pihak BPBD belum bisa memastikan jumlah pasti warga yang mengungsi karena kendala komunikasi di lapangan akibat sinyal yang buruk.

Di samping itu, dilaporkan pula adanya kerusakan bangunan. Sebuah rumah di Desa Pabangbon mengalami kerusakan akibat guncangan gempa.

“Saat ini baru dua laporan yang masuk. Dinas Sosial sedang mempersiapkan bantuan bagi warga terdampak,” kata Jalaludin.

Gempa pertama dengan magnitudo 3,8 terjadi pada Minggu dini hari pukul 01.59 WIB, mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, beberapa rumah warga di Kecamatan Kabandungan mengalami kerusakan ringan.

Guncangan kembali terasa pada pukul 09.42 WIB dengan kekuatan M 3,6. Pelaksana Tugas Camat Kabandungan, Budi Andriana, menjelaskan bahwa dampaknya masih tergolong ringan.

“Kerusakan hanya pada bagian bangunan yang roboh sebagian, tidak ada yang rusak berat,” jelasnya.

Budi juga menambahkan bahwa getaran gempa tidak dirasakan merata di seluruh kecamatan.

“Artinya gempa ini skalanya tidak terlalu besar, hanya terasa di titik-titik tertentu,” pungkasnya.