ADHIKARYA PARLEMEN
HASANAH.ID – Pemerintah Jawa Barat terus berupaya menekan angka balita stunting. Isu kekurangan gizi menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat masih tingginya angka stunting di Jawa Barat.
Seperti diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak. Penderita gangguan ini memiliki tinggi badan yang lebih pendek atau kerdil berdasarkan standar usianya.
Kondisi serius ini terjadi, karena anak tidak mendapatkan asupan bergizi dalam jumlah yang tepat, dalam waktu yang lama atau kronik. Secara nasional, kasus stunting berkontribusi terhadap 15-17 persen dari total kematian anak.
Anggota Komisi V DPRD Jabar Weni Dwi Aprianti, S.Ab., memandang stunting sebagai salah satu ancaman besar bagi kehidupan bangsa ini karena akan membuat generasi di era Indonesia Emas pada 2045 sulit bersaing dengan bangsa lain.
Ini karena stunting akan menghambat perkembangan kecerdasan sehingga mengurangi kemampuan belajar dan bekerja generasi muda bangsa.
“Persoalan stunting tak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah karena kompleksnya masalah ini, melawan stunting utamanya membutuhkan kesadaran kita semua tentang asupan bergizi bagi anak-anak kita,” ujar Weni, legislator PDI Perjuangan asal Dapil Jabar IV Kabupaten Cianjur saat dikonfirmasi, Minggu 23 Januari 2022.