Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Ajak Kaum Perempuan Maknai Hari Kebaya Nasional
Berdasarkan informasi yang didapatkan, penamaan kutu baru ini berasal dari bentuk khasnya memiliki gier atau bef. Sebagai pakaian yang identik dikenakan wanita Jawa ini kemudian disebut dengan kutu baru. Setelah mengetahui asal-usulnya, berikut ini fakta menarik kebaya kutu baru.
Menjadi Simbol Status Sosial
Kebaya kutu baru mulai mengalami masa kepopulerannya di kaum ningrat Jawa pada abad ke-19, tetapi seiring berjalannya waktu pakaian tersebut terkenal untuk kalangan masyarakat biasa. Ada pun perbedaan kelas sosial dari pengguna kebaya kutu bisa dilihat.
Seperti terlihat dari bahan dasar, biasanya kebaya kutu baru untuk kaum ningrat menggunakan kombinasi kain batik tulis, brokat (beludru) dan bahan sutra.
Baca Juga: Digelar Tertutup, Salma Salsabil Resmi Menikah dengan Dimansyah Laitupa
Sedangkan untuk kaum biasa, kebaya kutu baru lebih sering menggunakan bahan dari kain buatan pabrik dengan kualitas yang biasa.
Kaitan Dengan Ajaran Islam
Berdasarkan sumber yang diperoleh, menyebutkan kebaya kutu baru memiliki kaitan erat dengan perkembangan ajaran Islam. Sesuai dengan perkembangan ajaran Islam yang dianut oleh kerajaan di Surakarta pada saat itu.