HASANAH.ID, BANDUNG – Aksi refleksi 100 hari kepemimpinan Prabowo-Gibran digelar oleh kelompok masyarakat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah. Fian, salah satu inisiator aksi, menyatakan bahwa refleksi ini dilakukan karena belum terlihat perubahan signifikan dalam kesejahteraan rakyat, terutama di sektor pendidikan, sejak pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024.
Menurut Fian, kebijakan pemerintah saat ini justru memperkuat komersialisasi, privatisasi, dan liberalisasi pendidikan pada Selasa, 28 Januari 2024.
“Pendidikan seharusnya menjadi hak, bukan komoditas. Namun, realitanya, banyak perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) yang diberi keleluasaan mencari dana sendiri, sehingga membebani mahasiswa dengan biaya kuliah yang semakin tinggi,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti rencana pemerintah memberikan konsesi tambang kepada perguruan tinggi negeri yang dinilai semakin melepaskan tanggung jawab negara dalam menyediakan pendidikan yang terjangkau. Selain itu, permasalahan lain seperti proyek strategis nasional yang berdampak pada perampasan lahan masyarakat dan rendahnya daya beli akibat terbatasnya lapangan pekerjaan turut disorot dalam aksi tersebut.