Istana Ungkap Kekecewaan Raja Charles atas Sikap Pangeran Harry

HASANAH.ID – Raja Charles III dikabarkan merasa kecewa dan frustrasi terhadap Pangeran Harry usai sang anak kembali mengangkat isu keluarga ke publik, menyusul kekalahan gugatan keamanan yang dilayangkan Harry terhadap Pemerintah Inggris. Wawancara Harry dengan BBC memicu reaksi keras dari kalangan dalam istana.
Menurut sumber yang dikutip The Sun, Raja Charles menilai Harry tidak menghargai posisi raja yang secara konstitusional tidak boleh ikut campur dalam urusan pemerintahan.
“Raja selalu menganggap ini adalah masalah yang harus diselesaikan oleh [Pemerintah Inggris] dan pengadilan dan bahwa campur tangan apa pun yang dilakukannya akan dianggap tak pantas secara konstitusi,” ujar sumber tersebut.
Dalam sistem monarki konstitusional Inggris, raja berperan sebagai kepala negara simbolis dan tidak memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Keterlibatan langsung dalam polemik yang dihadapi Harry dinilai akan melanggar batasan peran tersebut.
Sumber istana juga menyebutkan bahwa Charles merasa terluka secara pribadi karena Harry dinilai tidak memahami prinsip dasar konstitusi yang mengatur peran seorang raja.
“Yang membuat dirinya frustrasi dan kesal pada tingkat yang lebih pribadi adalah kegagalan Duke [Harry] untuk memahami prinsip ini, dan juga kepada para pendukungnya yang menilai dia tak peduli sebagai ayah atau harus ikut turun tangan,” lanjut sumber itu.
Masalah ini bermula ketika Pangeran Harry menuntut Pemerintah Inggris untuk memberinya perlindungan keamanan resmi saat ia dan keluarganya mengunjungi Inggris, seperti yang diterimanya saat masih menjadi anggota aktif Kerajaan. Namun, permintaan itu ditolak karena Harry dan Meghan Markle telah mundur dari tugas kerajaan sejak 2020.
Harry bahkan sempat menawarkan untuk membayar sendiri perlindungan dari kepolisian Inggris, tetapi opsi tersebut juga ditolak. Akibatnya, Harry hanya dapat mengakses perlindungan dari layanan keamanan swasta saat berada di Inggris.
Sumber dari kalangan dalam menyebutkan bahwa situasi ini menguras sumber daya pemerintah.
“Raja sangat khawatir, Pemerintah sudah menghabiskan banyak sumber daya dan biaya untuk mempertahankan posisi mereka [monarki],” ujar sumber itu.
Meskipun kecewa, Raja Charles disebut masih memiliki kasih sayang yang besar terhadap putranya.
“Raja pada dasarnya adalah pria yang penyayang dan murah hati. Kasih sayang itu diuji berat dengan kasus ini dan begitu banyak masalah lain selama beberapa waktu terakhir. Namun kini ada kesempatan bagi putranya untuk melangkah maju dibanding terus berkutat pada keluhan masa lalu,” kata sumber itu.
Meski saat ini “pintu sudah ditutup” dalam konteks hukum, pihak istana tidak menutup kemungkinan akan adanya rekonsiliasi di masa mendatang antara Raja Charles dan Pangeran Harry.
Sementara itu, Harry dalam wawancaranya dengan BBC mengakui bahwa ia sudah lama tidak berbicara dengan ayahnya. Pernyataan ini semakin menguatkan bahwa hubungan keduanya tengah renggang. Baik pihak Istana Buckingham maupun Harry belum memberikan tanggapan resmi atas pemberitaan tersebut.