Internasional

Netanyahu Serahkan Surat Nominasi Nobel Perdamaian untuk Trump

HASANAH.ID – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengajukan Trump sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Perdamaian, dengan alasan kontribusinya dalam memediasi sejumlah konflik global. Langkah itu dilakukan Netanyahu saat berkunjung ke Amerika Serikat pada Senin (7/7), dengan menyerahkan langsung surat nominasi kepada Trump.

Penyerahan nominasi tersebut disebut Netanyahu sebagai bentuk pengakuan atas peran aktif Trump dalam proses perdamaian lintas kawasan. Ia menyatakan bahwa Trump tengah memainkan peran penting dalam mengupayakan penyelesaian konflik di berbagai wilayah.

“Dia sedang menempa perdamaian saat kita berbicara, di satu negara, di satu kawasan demi kawasan,” ujar Netanyahu, dikutip dari Agence France-Presse (AFP) Selasa, 8 Juli 2025.

Selama beberapa waktu terakhir, Trump diketahui terlibat dalam berbagai inisiatif negosiasi gencatan senjata, termasuk dalam konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas. Namun, sejumlah pengamat menilai pendekatan yang dia lakukan cenderung sarat kepentingan pribadi serta ekonomi, dan tidak sepenuhnya berpihak pada prinsip keadilan perdamaian.

Salah satu contohnya dapat dilihat dari tawaran perdamaian dalam konflik Rusia-Ukraina. Usulan tersebut secara tegas telah ditolak oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena dianggap mengabaikan persoalan kedaulatan wilayah.

Sementara itu, pendekatan Trump dalam konflik Israel-Hamas pun menuai kritik publik, terutama karena rencana gencatan senjata yang dinilai merugikan rakyat Palestina dan mencakup pengusiran dari wilayah asal mereka.

Terlepas dari berbagai kontroversi tersebut, Trump telah beberapa kali diajukan oleh para pendukung loyalisnya sebagai penerima Nobel Perdamaian. Namun, dia secara terbuka mengungkapkan rasa kecewa karena tak kunjung mendapatkan penghargaan itu.

Mantan Presiden dari Partai Republik itu bahkan secara terang-terangan menuding Komite Nobel Norwegia mengabaikan kontribusinya dalam konflik internasional, termasuk antara India dan Pakistan serta Serbia dan Kosovo.

Trump juga menegaskan bahwa upayanya dalam menjaga stabilitas kawasan antara Mesir dan Ethiopia serta mendorong normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel melalui Abraham Accord seharusnya mendapatkan pengakuan lebih.

Back to top button