Bahaya Penyalahgunaan Plh Sekda Jabar, Kampanyeukan Buang Sampah Obat

Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad mengatakan, swamedikasi (pengobatan sendiri) yang kurang tepat menjadi salah satu penyebab utama munculnya sampah obat-obatan.
“Permasalahan penggunaan obat di masyarakat ditemukan pada proses swamedikasi yang dilakukan secara kurang tepat,” katanya, Minggu (1/9/2019).
Daud menjelaskan, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan lebih dari 60 persen penduduk Indonesia melakukan swamedikasi.
Hal ini membuktikan, sebagian besar masyarakat terbiasa menyimpan obat tanpa resep di rumahnya. Akibatnya, menurut Daud, proses pemusnahan obat kadaluarsa dan rusak itu menjadi tidak optimal.
Pada akhirnya akan timbul masalah lain, yakni munculnya obat daur ulang.
“Dikhawatirkan terdapat obat yang telah kadaluarsa atau telah rusak, namun tidak dimusnahkan dengan benar, sehingga dapat menimbulkan masalah pada lingkungan atau didaur ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tambah Daud.
Kampanye anti penyalahgunaan obat Untuk mencegah hal itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Barat melakukan kampanye Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat: ‘Ayo Buang Sampah Obat!’ di acara Car Free Day Dago, Kota Bandung, Minggu (1/9/2019).







