“Jika SK dari Bupati/Wali Kota sudah keluar kami akan mulai melakukan bantuan mulai minggu depan,” terangnya.
Prosesnya, ungkap Emil, adalah dengan membeli sembako dari pedagang pasar untuk kemudian akan disalurkan pada masyarakat.
“Jadi tolong sampaikan kepada pedagang pasar, jangan khawatir kami akan membeli jika tren turun dalam penjualan dipasar-pasar untuk sembako-sembako yang akan kami kirimkan,” ucapnya.
Emil menjelaskan, setelah dibeli dari pedagang pasar yang di dukung oleh Bulog sebagai backup, maka akan dikirim oleh PT Pos dan oleh Ojol dari berbagai merk.
“Kenapa melalui PT POS? Karena sistem pendaftaran, pengiriman, pendataan kami pilih paling cepat dan canggih. Tapi tim yang memberikannya itu adalah tim Ojol (Ojeg Online),” jelasnya.
“Setiap diberikan kepada yang berhak maka kita membayari tim Ojol itu dengan insentif atau upah datang dari anggaran Rp. 3,2 Triliun ini,” tambahnya.
Emil meyakini, pendistribusian tersebut adalah proses dalam mengamankan ekonomi rakyat yang terdampak Covid-19. Selain itu, pengiriman akan di bagi menjadi dua, yakni pada gelombang pertama yang sudah daftar. sedangkan, gelombang kedua adalah untuk warga yang perlu dibantu namun tidak terdata.