Berita

Cimahi MEMILIH : HUT Ke-23 Kota Cimahi, Momentum Refleksi dan Evaluasi Kinerja ASN Kota Cimahi

Sementara, pengamat Politik Kota Cimahi, mengapresiasi dari pengalaman hidup seorang Bu Ai Mulyani, seorang ASN yang selama ini telah berjuang, merintis, membangun secara mandiri tetapi hasil yang didapat adalah sebuah tekanan, hinaan bahkan ada istilah ‘pembantaian’.

“Orang yang berjasa untuk negara tetapi justru mengalami ‘pembantaian’ bahkan menjadi korban selama perjalanan sejarah Kota Cimahi di tingkat birokrasi. Ini menjadi masukan buat kita semua sebagai masyarakat Kota Cimahi yang menurut saya harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa kondisi pemerintahan Kota Cimahi masih seperti ini,” ujar Kanda.

Kanda menilai, alur pemerintahan ternyata masih berlaku motif ekonomi, sementara sudah sewajarnya bahwa kondisi birokrasi di Kota Cimahi saat Bu Ai menyampaikan hanya untuk mengingatkan sebuah regulasi.

“Jika disimpulkan, jabatan di ASN tidak untuk bekerja tetapi hanya untuk kepentingan pribadinya, bahkan ini menjadi tuntutan pribadinya, bukan sumpah jabatannya,” imbuhnya.

Kondisi seperti ini lanjut Kanda harus dirubah. Menurut Ia, yang pertama harus dilakukan dari pimpinannya dulu atau walikotanya.

“Harus bisa mengikuti regulasi dengan baik. Kalau walikota tidak paham APBD pasti dibohongi para ASN nya. Walikota Cimahi kedepan harus mampu memimpin membina dengan baik, tegas dan mampu mendengar sampai tingkat paling bawah atau staff tidak harus dari kepala Dinas atau pejabat dibawahnya. Untuk walikota terpilih nanti, justru harus banyak bicara dengan staff dibawah bukan sebatas di tingkat kepala Dinas saja,” tutur Kanda.

Previous page 1 2 3 4Next page
Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock