Namun, Muradi memperingatkan adanya kemungkinan penurunan suara Dedi jika tidak dikelola dengan baik.
“Kalau survei menunjukkan ada 9% suara yang tersebar, dan suara Dedi turun dari 76% menjadi 65%, ini menunjukkan bahwa suara tersebut bisa beralih ke calon lain. Dalam dua minggu ke depan, jika tidak ada pengelolaan kampanye yang baik, suara Dedi bisa pelan-pelan longsor ke tiga calon lainnya,” tambahnya.
Muradi juga memperkirakan bahwa pasangan Syaikhu dan Ilham Habibie bisa menjadi kuda hitam dalam pemilihan ini.
“Karakter pemilih di Jawa Barat sering kali menyembunyikan pilihan mereka dan baru menunjukkan preferensi pada hari H, terutama jika ada tawaran yang lebih konkret dari calon lain. Syaikhu dan Ilham bisa memanfaatkan ini, terutama dengan isu-isu agama yang masih menjadi faktor penting di Jawa Barat,” jelasnya.
Selain itu, Muradi mengingatkan bahwa mobilisasi mesin partai dan dukungan dari kalangan PNS, seperti yang pernah dilakukan Ahmad Heryawan pada 2013, bisa menjadi faktor penentu kemenangan.