HASANAH.ID, NASIONAL – Lembaga think tank Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengungkapkan adanya anomali dalam konsumsi rumah tangga menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025. Laporan bertajuk Awas Anomali Konsumsi Jelang Lebaran 2025 yang dirilis pada (26/3/2025) menyoroti lemahnya daya beli masyarakat, yang tercermin dari tren deflasi dan penurunan angka pemudik.
“Ramadan dan hari raya 2025 agaknya tidak banyak membawa berkah bagi konsumsi rumah tangga. Sebaliknya, muncul sinyal kuat adanya anomali pada daya beli masyarakat Indonesia,” tulis CORE dalam bagian Temuan Utama, Kamis (27/3/2025).
Salah satu indikasi anomali tersebut terlihat dari tren deflasi pada awal 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi pada Februari 2025, baik secara tahunan (-0,09%), bulanan (-0,48%), maupun year to date (-1,24%). Meskipun inflasi inti masih mencatat kenaikan 0,25% secara bulanan dan 2,48% secara tahunan, deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang dipicu oleh insentif diskon tarif listrik 50% dari pemerintah.