
“Tanpa perpisahan emang kehilangan kenangan? Kenangan indah itu saat proses belajar tiga tahun,” ungkap Dedi dalam video di akun YouTube pribadinya.
Sementara itu, Aura memberikan tanggapan bahwa tanpa perpisahan, siswa tidak memiliki kesempatan untuk berkumpul terakhir kali dengan teman-teman sekolah mereka.
“Saya ngerasa kan udah lulus ya. Kalau misalkan enggak ada perpisahan, kita tuh enggak bisa kumpul bareng atau rasain gimana-gimana kumpulnya interaktif sama teman-teman itu, Pak,” ujar Aura.
Dalam perdebatan lanjutan, Dedi juga menyinggung gaya hidup keluarga Aura yang sebelumnya terdampak penggusuran. Ia mengingatkan bahwa tinggal di tanah milik orang lain semestinya dikenai kewajiban membayar.
“Saya balik, tinggal di tanah orang lain harus bayar enggak sama yang punya tanah? Kalau saya balik nuntut, pemdanya nya suruh minta tagihan dihitung beberapa tahun ke belakang bayar tiap tahun,” ujar Dedi.
Aura kemudian merespons dengan meminta Dedi melihat latar belakang keluarganya terlebih dahulu.