“Kondisi pandemi telah menciptakan kemiskinan baru bagi perempuan di berbagai wilayah Jawa Barat,” ujar Diah Fitri Maryani.
“Di sini, mereka diberi kesempatan untuk bangkit dengan keterampilan seperti tata boga, membatik, menjahit, hingga tata rias, yang bisa menjadi modal mereka untuk berdiri di atas kaki sendiri,” katanya.
Baca Juga: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Jabar XII Fraksi PDI Perjuangan
Namun, keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama yang dihadapi Griya Wanita Mandiri. Keterbatasan ini mengakibatkan layanan rehabilitasi dan pelatihan keterampilan bagi para penghuni panti belum bisa sepenuhnya optimal.
Kondisi ini menjadi perhatian utama Diah Fitri Maryani dan DPRD Jawa Barat, yang berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam upaya memperkuat dukungan terhadap program penanganan WRSE.
“Kami di DPRD bersama pemerintah daerah terus mencari solusi agar perempuan yang berada dalam situasi sulit ini bisa mendapatkan dukungan yang lebih baik, griya Wanita Mandiri memiliki peran penting dalam membantu mereka yang mengalami kerentanan sosial, dan kita perlu memastikan agar fasilitas ini didukung oleh anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan standar pelayanan,” ujarnya.