Djadjang Nurdjaman Kembali ke Persib sebagai Direktur Teknik, Fokus pada Pembinaan Usia Muda

“Direktur Teknik harus memahami kultur sepak bola lokal dan memiliki rekam jejak kepelatihan di level tinggi. Djadjang memenuhi kriteria tersebut,” lanjut Adhit.
Perjalanan Djadjang di Persib dimulai sejak usia remaja. Ia sempat menjadi pencetak gol kemenangan pada final Kompetisi Perserikatan 1986, yang mengakhiri puasa gelar selama 25 tahun. Ia juga terlibat dalam keberhasilan Persib menjuarai Divisi Utama 1989/1990.
Usai pensiun, Djadjang menjadi bagian dari staf kepelatihan dan berkontribusi dalam dua gelar juara beruntun pada 1993/1994 dan 1994/1995.
Ia kembali dipercaya menjadi pelatih kepala pada 2013, membawa Persib ke puncak ISL 2014 dan menjuarai Piala Presiden 2015. Sebelumnya, ia juga menjalani pelatihan kepelatihan di Inter Milan.
Kini, delapan tahun setelah terakhir kali menukangi tim, Djadjang kembali ke klub dengan peran baru. Fokus utamanya adalah membangun sistem pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan, menyasar talenta-talenta muda dari Bandung dan Jawa Barat.
Ia menyatakan akan menekankan pada pembentukan karakter, selain aspek teknis dan fisik.