Dorong Kesejahteraan Masyarakat, Ekowisata Giri Bambu Bakal Jadi Percontohan Program Perhutanan Sosial

“Melalui perhutanan sosial, semangat gotong royong kembali diciptakan, jika sebelumnya masyarakat hanya individu melakukan usahanya, kini dibangkitkan lagi gaya keswadayaan kelompok mewujudkan satu usaha yang berkelanjutan,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris LMDH Giri Makmur Desa Cikole sekaligus anggota KUPS Giri Bambu, Ridwan, mengungkapkan betapa masifnya program Perhutanan Sosial di kawasan wisata Cikole.
Ia menceritakan jika sebelumnya LMDH Giri Makmur telah menjalankan kerjasama dengan Perhutani dalam kegiatan penanaman kopi sebanyak 32.000 Pohon yang terdiri dari 32 Orang Anggota di kawasan Petak 49a & Petak 48b di HPD Cikole RPH Lembang BKPH Lembang pada tahun 2008 THP 1, 2009 THP 2 , 2010 THP 3 sampai Thun 2011 masih ada penanam kopi THP 4.
Dalam perkembangan, kelompoknya memperoleh garapan seluas 3 ha untuk ditanami kopi sebanyak 7.000 pohon, alpukat 30 pohon, nangka 50 pohon, bambu 100 pohon & vetiver 500 pohon, dimana saat ini masih tumbuh dan bertahan di Ekowisata Giri Bambu.
“Pada tahun 2019 karena dari kopi kurang maksimal dari sisi profit penghasilannya maka di geser dirubah menjadi ekowisata giri Bambu seiring dengan mulai masifnya ke grass root masyarakat bawah terkait regulasi Perhutanan Sosial,” ujar Ridwan.
Ia menjelaskan, Ekowisata Giri Bambu didirikan pada hari Selasa tanggal 17 September tahun 2019 itu melalui berita acara Perhutani & SK kepala Desa.