“Contoh sektor migas hilir yang merupakan bisnis inti menghasilkan keuntungan dengan menjual gas dan memiliki potensi bisnis yang positif. Mari kita telaah lebih dalam, apakah ini kesalahan kita atau kondisi yang memang sulit?” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro BIA Provinsi Jawa Barat, Lusi Lesminingwati, tidak menampik pernyataan anggota Pansus I tersebut. Menurutnya, pemerintah harus tegas dalam menentukan strategi untuk BUMD ini tahun ini.
“Kami sudah menyusun dan melampirkan simulasi. Jika dikatakan klasifikasi bisnis boleh merger, tapi harus mendukung inti bisnis. Karena kami sedang menggabungkan inti bisnis,” jelasnya.
“Pada 2022, kami melakukan inventarisasi dan pada 2023 kami telah tegas dengan memutuskan PT. Jaswita. Sedangkan untuk Agronesia, kami sedang melakukan simulasi subholding,” kata Lusi.