Hasanah.id – Pemerintah Rusia telah memperingatkan orang-orang di dekat perbatasan negara itu dengan Mongolia untuk tidak memburu atau memakan marmut setelah wabah pes.
Dua kasus wabah itu tercatat di provinsi Khovd di Mongolia barat, lapor kantor media negara Rusia TASS, Selasa.
Marmot adalah tupai tanah besar, sejenis hewan pengerat, yang secara historis dikaitkan dengan wabah di wilayah tersebut.
Pejabat dari Kementerian Pertanian dan Makanan Republik memberi tahu warga di daerah perbatasan untuk tidak memburu marmut atau makan daging marmut, dan mengambil tindakan pencegahan terhadap gigitan serangga.
Hewan pengerat adalah vektor utama penularan wabah dari hewan ke manusia, tetapi penyakit ini juga dapat ditularkan melalui gigitan kutu.
Wabah menewaskan sekitar 50 juta orang di Eropa selama pandemi Black Death di Abad Pertengahan, tetapi antibiotik modern dapat mencegah komplikasi dan kematian jika diberikan dengan cukup cepat.
Wabah pes, yang merupakan salah satu dari tiga wabah, menyebabkan kelenjar getah bening yang membengkak, serta demam, kedinginan, dan batuk.