Ia pun mengaku pasrah atas kemungkinan dipenjara.
“Jika ini memang jalan hidup saya, saya menerimanya. Mereka bisa menangkap dan memenjarakan saya,” tambahnya.
Duterte dikenal sebagai pemimpin yang tidak konvensional sejak menjabat sebagai Presiden pada 2016, setelah sebelumnya menjadi Wali Kota Davao. Janjinya untuk menumpas kejahatan narkoba dengan kebijakan tangan besi mengantarkannya ke puncak kekuasaan, tetapi juga menarik perhatian dunia karena pendekatannya yang brutal.
Sementara itu, Kantor Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyatakan belum menerima komunikasi resmi dari Interpol terkait penangkapan ini. Namun, pihaknya mengisyaratkan akan patuh pada proses hukum yang berlaku.
“Aparat penegak hukum kami akan bertindak sesuai hukum, jika surat perintah itu memang harus dilaksanakan atas permintaan Interpol,” ungkap Wakil Sekretaris Komunikasi Kepresidenan Filipina, Claire Castro, dalam konferensi pers.