Pernyataan Musk serta tren penurunan angka kelahiran Singapura memicu berbagai reaksi di dunia maya. Beberapa pihak menyoroti kebijakan imigrasi Singapura sebagai upaya menyeimbangkan penurunan populasi, sementara yang lain menggarisbawahi faktor sosial dan ekonomi seperti meningkatnya biaya hidup, gaya hidup modern, serta kekhawatiran akan kestabilan keuangan sebagai alasan rendahnya angka kelahiran.
Fenomena ini tak hanya menjadi perhatian Singapura, tetapi juga negara-negara lain yang menghadapi ancaman serupa. Jika tidak diatasi, penurunan angka kelahiran dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan keberlanjutan tenaga kerja dalam jangka panjang.