Sementara itu, ratusan warga lainnya dikabarkan mengalami luka-luka akibat gempa tersebut. Selain rumah warga, sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan masjid juga dikabarkan rusak. “Pengungsi diperkirakan kurang lebih 2.000 jiwa. Kebutuhan mendesak terpal, tenda pengungsian, makanan bayi, obat-obatan, air mineral, makanan instan, selimut, matras, tandom air dan MCK,”ucapnya.
Gempa yang awalnya berkekuatan 6,8 SR dan dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5 SR, disebabkan oleh aktivitas sesar lokal. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” ujar Rahmat, Kamis (26/9).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan setelah gempa bumi yang pertama mengguncang Ambon pagi tadi, terjadi gempa susulan sebanyak 10 kali. “Hingga Kamis, 26 September 2019 pukul 07.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi susulan (aftershocks) dengan magnitude terbesar M5,6,” ujar Rahmat.