Memasuki masa kampanye Pilpres 2019, Presiden PKS Sohibul Iman tak mempermasalahkan jika kadernya menggunakan sedikit kampanye negatif soal lawan. Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily heran dengan PKS.
Sebagai partai dakwah, kata Ace, PKS seharusnya mengedepankan hal-hal yang positif.
“Seharusnya partai yang memiliki reputasi sebagai partai dakwah mengedepankan kampanye positif bukan negatif. Apa sudah kehilangan orientasi positifnya sebagai partai yang mengedapankan dakwah yang mengajak kepada kebaikan?” kata Ace saat dihubungi, Minggu (14/10).
“Katanya mau kampanye dengan mengedapankan gagasan dan program, tapi kok menganjurkan kampanye dengan nuansa negatif,” lanjutnya.
Ace melanjutkan, seharusnya perang gagasan dari parpol atau pun timses capres-cawapres lebih ditonjolkan daripada menampilkan sisi buruk lawan politik.
“Mengedepankan hal yang positif jauh lebih baik daripada kampanye dengan tujuan menyerang. Belum tentu masyarakat akan simpatik. Masyarakat lebih suka menebar kebaikan daripada menjelek-jelekkan pemerintahan,” ujar Ace.
Sebelumnya, dalam konsolidasi internal PKS, para kader dan calegnya boleh menggunakan kampanye negatif dengan proporsi 20 persen. Sementara, kampanye positif tetap harus mendominasi dengan 80 persen.
“Silahkan antum melakukan positive campaign-nya 80 persen, masuk ke negative campaign 20 persen. Itu boleh. Sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya,” kata Sohibul. kumparan.com